Selasa, 02 September 2014

Untuk yang disana



Akan selalu ada kisah di setiap malam yang panjang, tentang mengukir harapan mencapai angan hingga menutup mata dengan tangisan atau senyuman. Hanya untaian kata yang bisa kuluapkan dalam tulisan bukan dengan lisan.

Terkadang apa yang aku harapkan akan mengharapkan lebih dari yang aku harapkan. Mungkin aku sudah memaafkan sikapmu kemarin, aku memaafkan bukan berarti aku melupakan. Sesuatu yang menyakitkan akan membawaku untuk menjadi orang yang kuat dan sempurna. Aku tau, ketulusan akan membawa kebahagiaan. Walau harus memberikan pengorbanan yang begitu berat. Kebahagiaan yang sempurna adalah ketika aku mendapatkan apa yang aku harapkam tanpa menyakiti perasaan siapapun. 

Titik lelah itu pasti akan datang. Dimana hati sudah tidak lagi mendekap segala harapan dan kenangan. Mungkin itu disaat paling berat. Disaat aku sudah tak berharap apapun darimu. Ketika itu, aku akan mencoba melupakan mu walau kenyataannya tak semudah aku memikirkannya. Lagi pula untuk apa aku mempertahankanmu kalau nyatanya kamu sama sekali tak melakukan hal yang sama sepertiku.

Aku tak paham mengenai cinta. Yang ku tau ia indah. Jika diizinkan, aku ingin memahaminya. Tapi apa dayaku tanpa kekuatan dari-Nya. Cinta itu indah menurutku. Namun keindahan itu akan lenyap tatkala disimpul dengan tali temali selain tali takwa. Yang ku tau cinta itu indah. Tak perlu memaksakan kisahnya untuk buktikan ia ada, karena tanpa dipaksa ia akan tetap ada.

Terimakasih untukmu yang pernah dan masih mengisi hatiku saat ini. Meskipun kau hanya angin lalu yang akhirnya melukai ku…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar