Senin, 24 November 2014

Sad Story of November



Sabtu, 8 November 2014. Hari itu sudah ku atur sedemikian rupa agar aku dapat menghadiri seluruh rangkaian acara yang cukup padat dengan waktu yang hamper bersamaan. Pagi hari aku harus tahsin, dilanjut aku harus pergi ke gor untuk pengambilan nilai atletik, setelah itu aku akan pergi ke Balai Kartini untuk menghadiri acara yang sudah aku tunggu – tunggu, ya European Higher Education Fair (EHEF) Jakarta. Ternyata jadwal ku pergi ke EHEF harus tertunda beberapa jam karna suatu kejadian yang cukup menyakitkan.

Sudah 16 hari tanpa temanku, namanya ku inisial kan “α”. Sabtu pagi saat aku sampai di tempat tahsinku, aku mendapat pesan dari teman kelas tentang keadaannya. Kaget. Aku seperti tidak percaya akan kabar itu, namun teman – temanku memastikan bahwa kabar itu benar. Setelah tahsin selesai, aku dan kedua temanku langsung menuju gor untuk pengambilan nilai. Di dalam perjalanan, aku kembali mendapat pesan dari temanku. Sungguh, kabar itu sangat mengejutkan. Baru saja aku mendapat kabar bahwa alm masuk rumah sakit dengan keadaan penuh darah, tidak lama kemudian aku mendapat kabar bahwa alm sudah tiada. Ya Allah, saat itu aku sangat terpukul. Salah satu temanku yang bisa dibilang lebih berperasaan dibandingkan dengan ku, langsung menitikkan air matanya. Sedangkan aku hanya terdiam dan terbayang wajahnya. Saat sehari sebelum ia pergi, hari Jumat. Aku masih berada dalam satu ruangan yang sama, ya kelas XI MIA.
             
Ya Allah, begitu cepat Kau panggil teman sekelasku, teman seperjuangan ku. Saat tiba di gor, suasana kumpulan siswa SMA ku terutama kelasan ku memang cukup menegangkan dan sangat sepi. Mereka semua sudah dengan mata yang memerah akibat kabar itu yang membuat mereka terpukul dan menangis. Aku hanya bisa memaklumi, aku tak bisa seperti mereka. Menangis bersama di tengah keramaian, aku hanya diam dan mencoba untuk menenangkan. Namun duka tetap menyelimuti kami semua. Sedih. Salah satu teman kami pergi untuk selamanya. Saat itu juga aku kebingungan untuk mengatur ulang waktu yang sudah ku perhitungkan sebelumnya untuk sampai tepat waktu di Balai Kartini.
             
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya aku putuskan untuk ikut teman – teman yang lain ke rumah alm. Tepat waktu atau tidak sampai di Balai Kartini menjadi aku nomor duakan. Sepanjang jalan menuju rumahnya, kami semua hanya terdiam tertunduk lesu. Sambil beberapa temanku mengingat kenangannya bersama alm. Dalam hatiku, ya Allah “α” secepat itu kah kamu pergi ? kami disini sangat kaget dan tidak prcaya dengan ini semua.
             
Tiba di rumah alm, kami semua dipersilahkan masuk dan aku tidak lama disana. Aku sudah ditunggu temanku yang akan pergi bersamaku ke EHEF. Sedih sebenarnya, aku ingin mengikuti prosesnya, namun aku sudah ada janji dengan teman yang lain. Aku hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu “α”.
             
Hari Senin, 10 November 2014 tepat Hari Pahlawan. Aku dan teman – temanku menjalani hari pertama tanpa “α”. Ya, Allah aku merasakan apa yang teman – teman rasakan. Sedih, kelas kami yang harusnya berisi 36 orang murid sekarang hanya berisi 35 murid. “α” tidak lagi bersama kami, tidak lagi berdiri di lapangan untuk melaksanakan upacara. Tidak akan ada lagi yang seperti alm. Tidak akan lagi ada yang aku andalkan untuk menjadi moderator dan penyanggah dalam setiap persentasi. Aku kagum dengan kelihaianmu menjadi moderator “α”. Aku kagum dengan kepandaianmu menyanggah kritikan dari teman – teman yang kurang setuju dengan pendapat kelompok kita.
           
 Hari ini, tepat 16 hari tanpamu “α”. Masih belum terbiasa dengan ketiadaanmu. Masih seperti ada dirimu di kelas kami XI MIA. Apalagi kami kembali kehilangan kedua teman kami karna suatu alasan. Sepi kelas kami. Tanpamu, tanpa mereka. Teman teman di kelas masih sering mengingat kenangan yang masih hangat bersama dengan mu dan mereka. Kami semua masih belum bisa lepas dari bayangan kalian. Karna sampai kapanpun, kalian akan tetap ada diantara kami. Banyak foto dan video yang tersimpan agak berantakan di salah satu file temanku tentangnya. Akhir akhir ini temanku dengan beberapa teman yang lain merapikannya sedemikian rupa. Agar tersimpan rapi memori bersamanya. Sungguh kalian bertiga teman kami yang baik. Biarpun terkadang kalian agak sedikit menjengkelkan. Namun justru itu yang membuat kami rindu pada kalian.
            
 Duka masih menyelimuti kelas kami dan sekolah kami tercinta. Berbagai masalah menyusul datang. Namun aku selalu berdoa yang terbaik untuk ini semua, termasuk untukmu “α” “Sang Moderator MIA 2”. Dan juga untuk kedua temanku yang harus berpisah sekolah dengan kami MIA 2. Kami semua selalu mendoakan kalian. Yang tenang disana ya “α”. Sukses di sekolah dan lingkungan kalian yang baru ya kedua temanku. Kami semua merindukan kalian, merindukan kehadiran kalian di tengah – tengah kami. Di dalam kelas kami, menggenapi jumlah murid yang kurang karna kepergian kalian.  Aku ingat, absen kita berdekatan “α”. Mungkin nanti bangku ujian di belakangku akan kosong. Tak ada lagi sosok dirimu yang sempat meminta ku untuk memberi jawaban namun tak ada respon dariku dan akhirnya kamu pun tidak mau lagi meminta jawaban padaku. Aku ingat cita – citamu menjadi seorang KOMBES POLRI “α”. Aku ingat semngatmu bersama teman mu yang memiliki mimpi yang sama. Aku ingat hobi kalian ketika tidak ada guru dalam kelas atau saat jam istorahat berlangsung. Kalian selalu bernyanyi bersama dengan teman – teman yang lain. Mengisi kekosongan dengan lagu – lagu yang kalian nyanyikan. Sekarang semua tinggal kenangan “α”, kamu pergi begitu cepat. Kalian tidak lagi ada di sekolah yang sama dengan kami. Padahal aku punya impian untuk membuat sebuah acara besar jika kita XI MIA sudah dewasa dan sudah sukses. Aku ingin melihat kalian dan teman – teman yang lain memakai baju kebesarannya, seragam kebanggaannya dengan senyum indah di setiap wajah mereka. Memang manusia boleh berencana, namun hanya Engkau yang menentukan ya Allah.
           
 α” kami selalu mengingatmu. Kami selalu mengingat kalian yang begitu tak terlupakan. Semoga kamu mendapatkan tempat yang terbaik disana ya “α”. Semoga kalian berdua mendapat apa yang kalian impikan dan cita – citakan. Semoga kita semua bisa berkumpul di surga-Nya yang indah. Semoga kita semua bisa meraih sukses dunia akhirat. Aamiin aamiin ya Rabbal alamiin. Kenangan bersama kalian tak akan terlupakan. We miss you, we always love you. We always pray for you, insya Allah..


Jakarta, 24 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar