Sabtu, 8 November 2014. Hari itu
sudah ku atur sedemikian rupa agar aku dapat menghadiri seluruh rangkaian acara
yang cukup padat dengan waktu yang hamper bersamaan. Pagi hari aku harus tahsin,
dilanjut aku harus pergi ke gor untuk pengambilan nilai atletik, setelah itu
aku akan pergi ke Balai Kartini untuk menghadiri acara yang sudah aku tunggu –
tunggu, ya European Higher Education Fair (EHEF) Jakarta. Ternyata jadwal ku
pergi ke EHEF harus tertunda beberapa jam karna suatu kejadian yang cukup
menyakitkan.
Sudah 16 hari tanpa temanku,
namanya ku inisial kan “α”. Sabtu pagi saat aku sampai di
tempat tahsinku, aku mendapat pesan dari teman kelas tentang keadaannya. Kaget.
Aku seperti tidak percaya akan kabar itu, namun teman – temanku memastikan
bahwa kabar itu benar. Setelah tahsin selesai, aku dan kedua temanku langsung
menuju gor untuk pengambilan nilai. Di dalam perjalanan, aku kembali mendapat
pesan dari temanku. Sungguh, kabar itu sangat mengejutkan. Baru saja aku
mendapat kabar bahwa alm masuk rumah sakit dengan keadaan penuh darah, tidak
lama kemudian aku mendapat kabar bahwa alm sudah tiada. Ya Allah, saat itu aku
sangat terpukul. Salah satu temanku yang bisa dibilang lebih berperasaan
dibandingkan dengan ku, langsung menitikkan air matanya. Sedangkan aku hanya
terdiam dan terbayang wajahnya. Saat sehari sebelum ia pergi, hari Jumat. Aku
masih berada dalam satu ruangan yang sama, ya kelas XI MIA.
Ya Allah,
begitu cepat Kau panggil teman sekelasku, teman seperjuangan ku. Saat tiba di
gor, suasana kumpulan siswa SMA ku terutama kelasan ku memang cukup menegangkan
dan sangat sepi. Mereka semua sudah dengan mata yang memerah akibat kabar itu
yang membuat mereka terpukul dan menangis. Aku hanya bisa memaklumi, aku tak
bisa seperti mereka. Menangis bersama di tengah keramaian, aku hanya diam dan
mencoba untuk menenangkan. Namun duka tetap menyelimuti kami semua. Sedih.
Salah satu teman kami pergi untuk selamanya. Saat itu juga aku kebingungan
untuk mengatur ulang waktu yang sudah ku perhitungkan sebelumnya untuk sampai
tepat waktu di Balai Kartini.
Dengan
berbagai pertimbangan, akhirnya aku putuskan untuk ikut teman – teman yang lain
ke rumah alm. Tepat waktu atau tidak sampai di Balai Kartini menjadi aku nomor
duakan. Sepanjang jalan menuju rumahnya, kami semua hanya terdiam tertunduk
lesu. Sambil beberapa temanku mengingat kenangannya bersama alm. Dalam hatiku,
ya Allah “α” secepat itu kah kamu pergi ? kami disini
sangat kaget dan tidak prcaya dengan ini semua.
Tiba di
rumah alm, kami semua dipersilahkan masuk dan aku tidak lama disana. Aku sudah
ditunggu temanku yang akan pergi bersamaku ke EHEF. Sedih sebenarnya, aku ingin
mengikuti prosesnya, namun aku sudah ada janji dengan teman yang lain. Aku
hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu “α”.
Hari Senin,
10 November 2014 tepat Hari Pahlawan. Aku dan teman – temanku menjalani hari
pertama tanpa “α”. Ya, Allah aku merasakan apa
yang teman – teman rasakan. Sedih, kelas kami yang harusnya berisi 36 orang
murid sekarang hanya berisi 35 murid. “α” tidak
lagi bersama kami, tidak lagi berdiri di lapangan untuk melaksanakan upacara.
Tidak akan ada lagi yang seperti alm. Tidak akan lagi ada yang aku andalkan
untuk menjadi moderator dan penyanggah dalam setiap persentasi. Aku kagum
dengan kelihaianmu menjadi moderator “α”. Aku
kagum dengan kepandaianmu menyanggah kritikan dari teman – teman yang kurang
setuju dengan pendapat kelompok kita.
Hari ini,
tepat 16 hari tanpamu “α”. Masih belum terbiasa dengan
ketiadaanmu. Masih seperti ada dirimu di kelas kami XI MIA. Apalagi kami
kembali kehilangan kedua teman kami karna suatu alasan. Sepi kelas kami. Tanpamu,
tanpa mereka. Teman teman di kelas masih sering mengingat kenangan yang masih
hangat bersama dengan mu dan mereka. Kami semua masih belum bisa lepas dari
bayangan kalian. Karna sampai kapanpun, kalian akan tetap ada diantara kami.
Banyak foto dan video yang tersimpan agak berantakan di salah satu file temanku
tentangnya. Akhir akhir ini temanku dengan beberapa teman yang lain
merapikannya sedemikian rupa. Agar tersimpan rapi memori bersamanya. Sungguh kalian
bertiga teman kami yang baik. Biarpun terkadang kalian agak sedikit
menjengkelkan. Namun justru itu yang membuat kami rindu pada kalian.
Duka masih
menyelimuti kelas kami dan sekolah kami tercinta. Berbagai masalah menyusul
datang. Namun aku selalu berdoa yang terbaik untuk ini semua, termasuk untukmu
“α” “Sang
Moderator MIA 2”. Dan juga untuk kedua temanku yang harus berpisah sekolah
dengan kami MIA 2. Kami semua selalu mendoakan kalian. Yang tenang disana ya “α”. Sukses
di sekolah dan lingkungan kalian yang baru ya kedua temanku. Kami semua
merindukan kalian, merindukan kehadiran kalian di tengah – tengah kami. Di
dalam kelas kami, menggenapi jumlah murid yang kurang karna kepergian kalian. Aku ingat, absen kita berdekatan “α”.
Mungkin nanti bangku ujian di belakangku akan kosong. Tak ada lagi sosok dirimu
yang sempat meminta ku untuk memberi jawaban namun tak ada respon dariku dan
akhirnya kamu pun tidak mau lagi meminta jawaban padaku. Aku ingat cita –
citamu menjadi seorang KOMBES POLRI “α”. Aku
ingat semngatmu bersama teman mu yang memiliki mimpi yang sama. Aku ingat hobi
kalian ketika tidak ada guru dalam kelas atau saat jam istorahat berlangsung. Kalian
selalu bernyanyi bersama dengan teman – teman yang lain. Mengisi kekosongan
dengan lagu – lagu yang kalian nyanyikan. Sekarang semua tinggal kenangan “α”, kamu
pergi begitu cepat. Kalian tidak lagi ada di sekolah yang sama dengan kami. Padahal
aku punya impian untuk membuat sebuah acara besar jika kita XI MIA sudah dewasa
dan sudah sukses. Aku ingin melihat kalian dan teman – teman yang lain memakai
baju kebesarannya, seragam kebanggaannya dengan senyum indah di setiap wajah
mereka. Memang manusia boleh berencana, namun hanya Engkau yang menentukan ya
Allah.
“α” kami selalu mengingatmu. Kami selalu
mengingat kalian yang begitu tak terlupakan. Semoga kamu mendapatkan tempat
yang terbaik disana ya “α”.
Semoga kalian berdua mendapat apa yang kalian impikan dan cita – citakan. Semoga
kita semua bisa berkumpul di surga-Nya yang indah. Semoga kita semua bisa
meraih sukses dunia akhirat. Aamiin aamiin ya Rabbal alamiin. Kenangan bersama
kalian tak akan terlupakan. We miss you, we always love you. We always pray for
you, insya Allah..
Jakarta, 24 November
2014

Tidak ada komentar:
Posting Komentar